“Meningkatkan Budaya Literasi
diKalangan Pelajar dengan "Batuk Haha"”
Oleh:
FIkri Imanullah
***
Literasi merupakan sebuah kemampuan melek huruf yang didalamnya meliputi kemampuan membaca, memahami, dan menulis. Literasi sangat cocok apabila dilakukan dikalangan pelajar, karena jika pelajar melakukan hal ini akan melatih dirinya untuk menguasai ilmu maupun materi yang telah dipelajari. Namun sebenarnya hal serupa telah diberlakukan oleh guru saat memberi tugas kepada peserta didiknya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, melakukan presentasi didepan kelas, ataupun membaca serta memahami materi yang akan diajarkan oleh sang guru. Dengan adanya ini guru berharap agar peserta didiknya terlatih membaca buku yang merupakan jendela dunia dan sekumpulan dari ilmu.
Dengan begitu tanpa sengaja dapat membiasakan peserta didik melakukan
budaya literasi yang menjadi program pendidikan saat ini. Namun keadaan yang
diharapkan dari peserta didik justru
berbalik. Mereka justru mencari jalan keluar untuk mengerjakan tugasnya secara
instan tanpa membaca buku tetapi menginginkan hasil yang lebih cepat dan mudah.
Budaya baca dan literasi yang diharapkan
justru berbalik menjadi budaya cepat tepat dengan aplikasi pencarian. Dengan
aplikasi pencarian ini mereka menganggap dapat memenuhi sesuatu yang ingin
dicari dengan mudah dan cepat serta dianggap tepat. Tetapi kenyataannya tidak
sepenuhnya hasil pencarian dapat dipastikan kebenarannya. Hal seperti inilah
dapat mengurangi minat baca masyarakat utamanya di kalangan pelajar. Apabila
minat baca berkurang tentunya minat literasi pun juga dapat berkurang. Karena
literasi berawal dari membaca. Dilatar belakangi oleh permasalahan tersebut
membuat penulis memiliki inovasi berupa tips batuk haha dan
mengungkapkan pendapatnya melalui essai dengan judul Meningkatkan Budaya
Literasi diKalangan Pelajar dengan "Batuk Haha" .
Batuk haha
Batuk secara umum adalah penyakit, respon alami dari
tubuh sebagai pertahanan untuk mengeluarkan zat dan parikel dari dalam saluran
pernafasan. Sedangkan haha yang tidak asing ditelinga adalah sebuah perwujudan
ekspresi tertawa yang biasa di wujudkan dalam bentuk tulisan. Akan tetapi batuk
haha yang sebenarnya dimaksud bukanlah yang telah diuraikan diatas,
melainkan sebuah tips yang sengaja dibuat penulis untuk meningkatkan budaya
literasi dikalangan pelajar. Batuk haha merupakan singkatan dari empat
langkah menjalankan tips tersebut. Batuk haha kepanjangan dari budayakan
baca disekolah, bentuklah komunitas wajib baca, hafalkan dari hasil yang telah
dibaca, dan hasil dari yang dibaca wajib ditulis kembali. Tips ini dianggap
cocok oleh penulis karena berdasar pengamatan selama ini sebelum pelajaran
dimulai guru akan menyuruh peserta didiknya membaca sekilas materi yang akan
diajarkan, dimaksudkan agar peserta didik setidaknya lebih paham dan menguasai
materi. Namun pelaksanaan tips tidak berhenti di sini. Penjelasan tata cara
pelaksanaan akan dibahas pada sub bab selanjutnya.
Tata
cara pelaksanaan Batuk Haha
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya,
batuk haha yang dimaksud disini adalah sebuah tips yang sengaja dibuat
penulis yang ditujukan untuk meningkatkan budaya literasi di masyarakat
utamanya di kalangan pelajar. Sengaja ditujukan di kalangan pelajar, karena
pelajar adalah generasi penerus bangsa, masa depan bangsa ada pada tangan
generasi penerusnya. Budaya literasi perlu ditanamkan pada generasi penerus
utamanya pelajar, agar pelajar bisa menjadi penerus yang dapat diandalkan dan
suatu saat dapat menggantikan yang mendahuluinya. Untuk memudahkan generasi
membiasakan hidupnya dengan budaya literasi, penulis menyampaikan pendapatnya
dengan tips batuk haha. Batuk haha yang terdiri dari singkatan
empat langkah untuk membiasakan diri dengan kehidupan budaya literasi terurai
dari kata ba kepanjangan dari budayakan membaca di sekolah, tuk kepanjangan
dari bentuk komunitas wajib baca, dan ha yaitu hafalkan inti dari hasil
yang dibaca, serta ha yang terakhir yaitu hasil yang dibaca wajib
ditulis kembali dengan bahasa sendiri.
Budayakan baca di sekolah, sebelumnya sudah sering
diterapkan guru sebelum memulai pengajaran materi, guru akan menyuruh peserta
didik membaca materi yang akan diajarkan dengan waktu 15 menit. Hal serupa juga
dilakukan di Jepang negara dengan tingkat minat baca terbesar bahkan di negara
ini jarang orang berkomunikasi apabila itu tidak terlalu penting, mereka lebih
memilih membaca buku daripada melakukan hal yang tidak penting. Sedangkan untuk
pelajar mereka diwajibkan mengulang mempelajari materi sebelum pengajaran
dimulai dengan disediakan waktu yang tidak sedikit pula. Maka di Indonesia juga
dapat dilakukan hal yang sama meskipun dikhususkan untuk pelajar saja.
Kebiasaan membaca buku akan sulit dilakukan jika sebelumnya belum pernah
dimulai untuk menghadapinya perlu dilakukan langkah yang kedua yaitu tuk,
bentuk komunitas wajib baca. Dengan membentuk komunitas baca tentunya tidak
akan merasa bosan, komunitas wajib baca ini dapat dibuat melalui media apapun
baik itu berupa grub media sosial yang secara tidak langsung, ataupun dengan
memilih teman sekolah sebagai kelompok komunitas baca. Di dalam komunitas ini
para pelajar akan membicarakan buku yang dibaca dengan saling menceritakan isi
buku bagian mereka yang telah dibaca serta pelajar yang lain akan saling
memperhatikan dan menyimaknya. Secara tidak langsung mereka telah membaca,
menghafal dan mempresentasikan hasil yang dibaca kepada teman sekelompoknya.
Setelah itu akan ada persaingan sehat antar kelompok dengan melakukan langkah
ketiga yaitu ha. Menunjukkan bahwa dirinya bisa mengerjakan literasi
dengan benar, untuk itu perlu dipamerkan hasil bacanya di kelompok lain, dengan
melakukan presentasi di depan kelompok lain dan tepatnya di depan kelas. Tiga langkah yang sudah diuraikan diatas
masih sampai melatih keterampilan berbicara atau menyampaikan. Sedangkan
literasi tidak cukup disitu, melainkan sampai pada tahap menulis. Sehingga
untuk melatih keterampilan menulis agar dapat memenuhi kriteria literasi maka
perlu adanya melakukan langkah yang terakhir yaitu ha yang kedua, dengan
memperlakukan hasil bacaan untuk ditulis kembali. Langkah ke empat ini adalah
menulis kembali inti hasil yang dibaca dengan bahasa sendiri tanpa ada unsur
sama persis dengan hasil yang dibaca atau dihafalkan sebelumnya. Menulis
kembali dengan bahasa sendiri dapat melatih keterampilan menulis dengan bahasa
yang benar. Hal ini dilakukan untuk mencegah buta kalimat atau buta membuat
rangkaian kalimat yang benar. Serta untuk menghilangkan kebiasaan copy paste
atau menyalin saja. Karena jika copy paste ini sering dilakukan dan tentunya
kalimat tersebut akan sama persis dengan hasil salinannya. Sehingga ini dapat
membuat pelajar menjadi malas untuk berfikir sendiri, membuat kalimat sendiri.
Dan dapat menimbulkan bakat menulis yang tertimbun ataupun bakat literasi yang
tertimbun. Sehingga dengan begitu, dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan.
Kesimpulan
Literasi merupakan kemampuan melek aksara yang
meliputi kemampuan membaca, memahami serta menulis. Budaya baca yang pernah
dibiasakan oleh guru sebelum pengajaran dimulai dan agar bertujuan berkembang
menjadi literasi, kenyataannya justru berbalik menjadi kebiasaan pencarian
instan dengan aplikasi pencarian yang sudah tersedia. Hal ini sebagai bukti
bahwa minat baca dikalangan pelajar berkurang. Berkurangnya nilai minat baca
akan mempengaruhi pad minta literasi juga.Sengaja ditujukan pada pelajar karena
pelajar merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karenanya untuk menyeimbangkan
permasalahan yang ada penulis mengutarakan pendapatnya dengan membuat inovasi
berupa tips Batuk Haha yang berisi empat langkah meningkatkan literasi
di kalangan pelajar.
Daftar Pustaka
Makalah
-
Menumbuhkan Budaya Literasi diKalangan Pelajar : Asif Alfarikh
-
Materi topik 6 tentang Literasi
-
PEMALAS(Perpustakaan Masuk Kelas Sebagai Eksistensi
Literasi Siswa di MAN 1 Tulungagung) : Enggar Purbaningrum, Shela Dwi Widhya Sari, Vanisha
Amelia Riani
Internet
-
https://www.educenter.id/7-cara-membangun-budaya-literasi-di-era-gawai :
selasa, 26 - 02- 2020 08.00 wib
-
https://blog.ruangguru.com/ciri-ciri-dan-struktur-esai: selasa, 26 - 02- 2020 08.15 wib

Tidak ada komentar:
Posting Komentar