“Peran Intelektual Pelajar
Membangun Negeri”
Oleh: Fikri Imanullah
Wajak
***
Intelektualitas merupakan suatu hal yang fundemental
dimiliki setiap orang. Intelektualitas atau kecerdasan merupakan suatu hal yang
dapat dijadikan ujung tombak untuk membangun suatu Negeri. Intelektualitas yang
dimiliki oleh setiap pelajar diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dia
miliki.
Seorang pelajar dengan intelektualitas tertentu, dapat
mengembangkan segala hal yang dianggap mampu untuk digapainya, dan sebaliknyra
intelektualitas tertentu pula juga dapat mempengaruhi tingkat keaktifan seseorang
dalam mengembangkan segala hal yang ada di sekitarnya. Jika suatu
intelektualitas pelajar dikaitkan dengan kemajuan suatu Negeri, maka peran
intelektual pelajar sangat dibutuhkan dalam membengun Negeri. Disisi lain
bagaimana cara mengembangkan intelektual seorang pelajar untuk membangun
Negeri? Nah, dari sini kita mampu mengaitkan segala sumber yang ada dan
menariknya sebagai kesimpulan dalam bahasan peran intelektual pelajar dalam
membangun negeri.
Hal pertama
yang harus kita bahas adalah pelajar. Apa itu pelajar? Pelajar adalah setiap
orang yang menempuh proses berpikir aktif dengan bantuan tenaga pengajar.
Tenaga pengajar yang dimaksud adalah bukan hanya seorang guru yang mengajarinya
ilmu, namun segala bentuk kejadian atau hal yang berada disekitarnya, yangmana
hal tersebut mampu menimbulkan proses berpikir aktif. Menurut Sayydina ‘Ali bin
Abi Tholib Karamallahu Wajhah dalam Kitab Ta’limul Muta’alim, beliau berkata :
اَنَا عَبْدٌ مِنَ الأُسْتَدِ
وَلَوْ بِأَلْفِ حَرْفٍ
“Saya adalah budak
dari seseorang ustad (pengajar) walau dalam satu alif”
Dalam
perkataan beliau, kita dapat menyimpulkan bahwa arti dari seorang pelajar
adalah setiap orang yang mampu mempelajari suatu hal dari seorang pengajar
walaupun pengajar tersebut hanya mengajarkannya satu huruf alif.
Berbicara
tentang pelajar dan intelektualitas pelajar, maka perlu kita bahas mengenai apa
unsur yang dapat menunjang intelektualitas tersebut. Salah satu hal yang mampu
menunjang kecerdasan atau intelektual seorang pelajar adalah bagiamana cara
pelajar tersebut memiliki niat yang utuh dalam mencari ilmu. Menurut KH.
Muhdhar Wakil Pengasuh PP Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Madura, beliau
berpesan dalam sya’irnya :
نَوَيْتُ
تَعَلُّمَ لِنَيْلِ رِضَى اللهِ (#) وَلِإِ زَالَةِ الجَهْلِ عَنْ نَفْسِى
وَغَيْرِه
وَلإِعْلَئِ الدِّينِ
وَلِشُكْرِ النِعْمَةِ (#) بِنِيَةٍ خَالِصَةٍ مَعَ التَوَكَّلِ
“Saya berniat mencari ilmu untuk mencari Ridho
Allah, untuk menghilangkan kebodohan baik dalam diri saya maupun orang lain,
untuk meninggikan agama Allah, untuk mensyukuri nikmat Allah, dengan niat yang
tulus (murni) beserta tawakal”
Sya’ir
tersebut menjelaskan bagaimana harusnya niatan seorang pelajar dalam mencari
ilmu pengetahuan. Pada sya’ir tersebut kita dapat memberikan suatu pebahasan
tenteng niatan seorang pelajar dalam mencari ilmu, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1.
Mencari
Ridho allah
Hal
pertama yang harus ditanamkan dalam hati seorang pelajar adalah belajar karena
mencari Ridho Allah. Salah satu unsur kecerdasan manusia adalah Sipiritual Quotion, yangmana dalam hal
ini, Sipiritual Quotion mampu
berpengaruh untuk meningkatkan kecerdasan dari setiap manusia yang ada dimuka
bumi. Dalam hal ini, Sipiritual Quotion
berkaitan dengan spiritual atau peribadatan dari setiap orang. Jika unsur
spiritual atau agama dari seseorang tinggi, maka hal tersebut akan mempengaruhi
tingkat itelektualitas pelajar.
2.
Menghilangkan
kebodohan
Salah
satu tujuan mencari ilmu, baik berupa ilmu pengetahuan atau yang lain bagi
seorang pelajar adalah untuk menghilangkan kebodohan. Dalam menghilangkan
kebodohan tersebut, dijelaskan dalam sya’air bahwa bukan hanya pada diri kita,
namun juga menghilangkan kebodohan pada orang lain. Hal ini, berarti bahwa ada
keharusan bagi seorang pelajar untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmu tersebut
kepada orang lain. Pengamalan atau pengajaran ilmu terhadap orang lain
mengakibatkan semakin banyaknya orang yang berpengetahuan, baik dalam bidang
agama maupun pengetahuan umum. Hal ini, dapat berdampak positif untuk kemajuan
suatu negeri. Pasalnya, jika kita menalar sejenak, semakin banyak orang yang
belajar dan mengjarkan ilmu, pastilah semakin banyak pula yang orang yang
berintelektual tinggi, yangmana dalam hal ini dapat berperan dalam kemajuan
suatu Negeri.
3.
Meninggikan
Agama Allah
Niat
selanjutnya yang harus dipenuhi dalam mencari ilmu adalah untuk menjunjung
tinggi agama Allah. Ketika seorang pelajar mencari ilmu untuk menjunjung tinggi
agama Allah, maka pelajar tersebut akan selalu berhati-hati dalam memilih ilmu
yang baik, dan ilmu yang buruk. Disisi lain, ketika pelajar memiliki niat belajar
seperti ini, maka akan berdampak pula pada tingkat kejujuran dan kedisiplinan
dari seorang pelajar. Artinya, ketika seseorang tersebut belajar dengan niat
untuk menjunjung tinggi agama, maka tidak akan ada suatu perilaku menyimpang
dalam diri pelajar tersebut untuk berbuat hal yang tercela, baik tercela dalam
sudut pandang manusia, maupun tercela dalam sundut pandang Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi, ketika seorang pelajar dengan bermodalkan intelektualitas yang dia
miliki, serta digabungkan dengan niat belajar untuk meninggikan agama Allah,
maka pelajar tersebut akan menjauhi segala hal yang dipandang tercela dalam
menjalankan profesinya kelak, seperti korupsi, nepotisme, suap, dan sebagainya.
4.
Mensyukri
Nikmat
Allah
memberikan kita segala kenikmatan, baik itu nikmat yang kita sadari atau tidak,
maka wajiblah bagi kita untuk mensyukri nikmat tersebut. Kita harus sadar bahwa
Allah memberikan kita tangan yang dapat bergerak, kaki yang dapat berjalan,
mata yang dapat melihat, telinga yang dapat mendengan, dan segala yang ada
dalam diri kita haruslah kita syukuri dengan cara menggunakannya terhadap
perbuatan baik. Salah satu cara untuk mensyukri nikmat yang Allah berikan
adalah mencari ilmu. Mencari ilmu juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur
kita terhadap Allah, yangmana dalam hal ini kita mampu menggunakan seluruh
organ tubuh kita kepada hal yang baik. Disisi lain, ketika seorang pelajar
memiliki niat mencari ilmu untuk mensyukuri nikmat Allah, maka tidak akan ada
lagi kenakalan remaja yang berupa tawuran, mabuk-mabukan, narkoba, dan
sebagainya. Mengapa demikan? Karena pelajar tersebut akan melindungi tubuhnya
dan akan lebih menggunakan tubuh untuk hal yang lebih bermanfaat, yakni mencari
ilmu. Sehingga ketika niat ini tertanam dalam diri setiap pelajar, maka akan
mengurangi tingkat kenakalan remaja dalam suatu Negeri.
5.
Tawakal
kepada Allah
Hal
terakhir yang harus dimiliki seorang pelajar adalah tawakal kepada Allah,
artinya kita harus memasrahkan diri kepada Allah atas semua hal yang telah kita
lakukan dengan segala usaha kita. Ketika seorang pelajar mampu tawakal kepada
Allah, maka dia tidak akan pernah merasa putus asa dikala apa yang dia
perjuangkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Disisi lain, ketika
seorang pelajar tawakal kepada Allah maka pelajar tersebut tidak lagi merasakan
frustasi, stres, bingung, dan sebagaimana, serta tawakkal kepada Allah dapat
meminimalisir hal negatif yang dilakukan pelajar atas akibat dari hal tersebut.
Sehingga, memungkinkan munculnya karakter pelajar terbaru yang dapat membangun
Negeri.
Setelah
kita membahas tentang berbagai macam aspek penunjang dari seorang pelajar,
selanjutnya kita membahas mengenai intelektual pelajar. Intelektual dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah cerdas, berakal, berpikir jernih berdasarkan ilmu
pengetahuan. Intelektualitas setiap manusia pastilah berbeda-beda, sehingga
memungkinkan adanya banyak pendapat akan suatu hal yang sama. Ketika seseorang
dengan intelektualitas tinggi maka dia akan dengan mudah menyikapi berbagai
macam hal dengan bijak. Pada kali ini, akan dibahas terkait dengan
intelektulitas seorang pelajar.
Intelektualitas
seorang pelajar dengan berbagai macam pengetahuan serta pengalaman yang dia
miliki mampu menumbuhkembangkan potensi dari pelajar tersebut. Disisi lain,
seorang pelajar diharapakan tidak hanya memiliki intelektualitas dalam bidang
pengetahuan dan ilmu umum saja, melain seorang pelajar harus mampu
mengimbanginya denga ilmu spiritual atau agama, yangmana agama mampu menjadi
pondasi bagi pelajar tersebut. Sehingga, terbentuklah karakter individu yang
memiliki intilektualitas yang tinggi serta spiritualitas yang mumpuni. Dalam
hal ini, ketika ada banyak pelajar yang memiliki keduanya, maka akan
terbentuklah tatanan Negara yang maju, dalam berbagai sektor bidang.
Dalam
hal lain, peran intelektual pelajar dalam membangun Negeri dapat berupa
berbagai prestasi yang dia raih dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan.
Disisi lain, pelajar dengan khas santri juga mampu menjadi pagar untuk
membangun Negeri, yangmana dengan khas santri tersebut, pastilah pelajar dengan
memiliki ilmu akidah dan pondasi dalam memperjuangkan Negeri, serta pelajar
yang demikian dapat pula menjadi karakter-karekter muda baru yang dapat menjadi
kader dalam membangun Negeri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar