Minggu, 06 Desember 2020

Nandur Bareng dalam rangkaian HARLAH POKDARWIS dan Hari Bumi Geo Green Park Wajak TULUNGAGUNG

Hari minggu tepat tanggal 06 Desember 2020 Rangkaian kegiatan penanaman seribu pohon terlaksana dengan penuh semarak. Ratusan peserta terdiri dari Mahasiswa, pelajar, komunitas dan masyarakat sekitar antusias mengikuti acara penanaman bibit pohon di Lereng candi Dadi Desa Wajak Kidul Kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung. 


Kegiatan ini di inisiasi oleh Dema IAIN Tulungagung berkolaborasi dengan Geo Green Park  Desa Wajak Kidul. Diawali dengan pembukaan dan seremonial penanaman, peserta diarahkan dan di bagi kedalam beberapa kelompok menuju lokasi penanaman yang berada dilereng atas Candi Dadi. Peserta dengan membawa bibit berjalan mendaki terlebih dahulu sejauh 300 meter.


Satu hari sebelum giat penanaman dilaksanakan diskusi Alam dengan tema Kesadaran Ekologi dan Ekofeminisme bertempat di Warkop Candi Dadi. Diskusi dikemas santai dengan Pemantik Diskusi Seli Muna Ardiani dari Forum Perempuan Filsafat IJIR (Institut Javanesa Islam Research ) dan sebagai Moderator Galih Bayu Adam Mahasiswa semester 3 IAIN  Tulungagung Aktivis AFI (Aqidah Filsafat Islam).

Berbagai bibit pohon ditanam untuk merapatkan hutan lereng Candi Dadi diantaranya Bibit pohon Coklat, Trembesi, Bendo dan bermacam macam jenis Buah. Riko sebagai ketua pelaksana dari Dema IAIN tulungagung menyampaikan kegiatan ini berkolaborasi dengan Geo Green park desa wajak kidul ditujukan untuk menjaga kelestarian hutan lereng candi dadi di samping itu penghijauan ini untuk melindungi mata air perbukitan walikukun. 


Disampaikan senada oleh Jansen, ketua geogreen park Penghijauan ini merupakan aksi kepedulian dari kelompok masyarakat,  komunitas, mahasiswa dan pelajar untuk melindungi alam dan lingkungan di Lereng Candi Dadi. Alam yang lestari akan memberi manfaat dan daya dukung sumberdaya bagi Masyarakat Sekitar, Ujarnya.

Selepas acara penanaman dilaksanakan bincang santai sambil beristirahat di teduhnya pepohonan Jati dan Klampis Ireng. Turut hadir dalam kesempatan ini Ir Sofyan Hadi seorang Geolog yang memaparkan Batuan Penyusun Perbukitan Walikukun Khususnya perbukitan yang ada di Desa Junjung, Wajak Kidul, dan Sanggarahan. Lokasi ini merupakan Batuan Tertua Di Jawa Timur. 


Pengetahuan batuan sangat penting untuk menentukan pepohonan yang bisa beradaptasi dengan jenis batuan tersebut. Diperbukitan ini juga terdapat alur mata air karena adanya proses geologi sehingga penghijauan sangat penting sekali di lokasi ini. Masih terdapat 244 Hektar lahan yang kritis di lokasi ini maka sehingga gerakan penghijauan , perawatan sangat dibutuhkan demi kelestarian mata air. Ungkapnya.

Musim penghujan sebagai tanda keberkahan dan semoga pohon pohon yang ditanam mampu bertahan, tumbuh dan subur di lingkungan perbukitan Walikukun ini. Kegiatan penanaman ini tentu tidak akan berakhir disini. Masyarakat dan Komunitas yang hadir dalam event ini juga berkomitmen untuk melakukan perawatan, Penyulaman sampai hutan di perbukitan ini rapat kembali.

Tidak ada komentar: