“Pengembangan Perpustakaan Dua Ruang Sebagai Sarana Literasi”
Oleh : Fikri Imanullah
***
Pendahuluan
Perpustakaan adalah
tempat yang menyediakan berbagai macam buku dan pustaka yang
keberadaannya dibiayai dan dioperasikan oleh institusi untuk dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.
Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai kumpulan informasi bersifat ilmu
pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan manusia
yang hakiki. Perpustakaan diupayakan dalam meningkatkan efisiensi dan
efektifitas belajar-mengajar. Untuk itu, perputakaan harus terorganisasi secara
baik dan sistematis, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan
kemudahan bagi proses belajar mengajar. Perpustakaan juga menjadi sarana
penyedia informasi dan sumber pengetahuan bagi masyarakat setempat dan bagi
pelajar.
Disetiap daerah tentunya memiliki perpustakaan
daerahnya masing-masing. Perpustakaan tersebut bertujuan sebagai penunjang
wawasan dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan literasi. Dalam hal ini,
perpustakaan menyediakan berbagai macam koleksi buku, novel, majalah, dan lain
sebagainnya. Bukan hanya buku saja, seiring dengan perkembangan teknologi
perpustakaan menyediakan pustaka dalam bentuk digital. Pustaka dalam bentuk
digital ini, bertujuan untuk memudahkan mengakses informasi yang tidak
tercantum dalam pustaka atau buku.
Adanya perpustakaan dalam masyarakat dan pelajar
membawa banyak manfaat. Mereka dapat dengan mudah memperoleh informasi secara
cuma-cuma. Selain itu, dengan budaya membaca mereka akan menjadi generasi yang
tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Manfaat adanya perpustakaan juga
dirasakan oleh bangsa. Dikarenakan perpustakaan sebagai penyumbang sumber daya
manusia (SDM) yang diperlukan untuk mengolah, memanage, menyejahterakan
penduduk suatu bangsa. Maka seharusnya perpustakaan menjadi tempat yang wajib
disambangi setiap waktu, untuk mencari berbagai data atau informasi yang
diperlukan manusia dalam hidupnya.
Namun saat ini, perpustakaan tidak banyak dikunjungi
oleh para pelajar. Para pelajar enggan berkunjung ke perpustakaan dikarenakan
beberapa alasan. Beberapa diantaranya, yakni fasilitas yang kurang memadai,
koleksi buku maupun pustaka yang kurang lengkap, dan ketidaknyamanan membaca
dalam ruangan yang tertutup.Tidak dapat dipungkiri bahwa alasan-alasan tersebut
merupakan faktor signifikan penyebab rendahnya minat baca dan literasi
dikalangan pelajar.
Berdasarkan fakta hasil survey internasional (PIRLS
2011, PISA 2009 & 2012) mengukur bahwa keterampilan membaca dan literasi
peserta didik Indonesia menduduki peringkat bawah. Maka dari itu, perlu
inovasi-inovasi untuk menggiatkan gerakan membaca dan literasi dikalangan
pelajar.
Isi (Pembahasan)
Dalam era modernisasi saat ini, diperlukan cara
kreatif dan inovatif untuk mengembangkan perpustakaan yang dapat menjadi idaman
dan menarik untuk dikunjungi para pelajar. Perpustakaan yang mampu menyediakan
fasilitas yang layak dan memadai. Meliputi layak atau tidaknya sebuah perpustakaan,
seberapa besar daya tampung perpustakaan, dan seberapa lengkap sarana
prasarananya. Kemudian perlu adanya jalur khusus untuk kursi roda yang mampu
menjangkau setiap lantai ruang baca yang diinginkan. Tempat baca perlu dibuat
senyaman mungkin dan luasannya mampu menampung pembaca. Tentunya
tata ruang harus dikelola sebaik mungkin, sesekali perlu dirombak ulang agar
tidak bosan. Dan perlu memperhatikan kelayakan fasilitas yang ada.
Kemudian,
kelengkapan koleksi suatu perpustakaan juga diperhitungkan oleh pengguna.
Kelengkapan bisa meliputi buku pustaka, microfilm, kaset, CD, DVD gudang data,
CD Room dll. Hal ini bisa dilakukan dengan bekerjasama antar perpustakaan,
misal perpustakaan pusat suatu institusi bekerjasama dengan perpustakaan sub
bagian atau divisi. Bisa juga dengan perpustakaan institusi lain antar daerah
maupun lintas negara.
Selanjutnya,
yakni ketersediaan dana untuk pengembangan. Selain dana yang diberikan oleh
pusat (pemerintah pusat jika negeri, atau pusat institusi masing-masing),
perpustakaan dapat mencari sumber dana lain. Misalnya dengan membuka
fotocopian, menjual alat tulis, dan membuka kedai makanan di area perpustakaan.
Selain hal diatas, perlu diperhatikan mengenai
kenyamanan pengunjung didalam perputakaan. Pada dasarnya, tidak semua orang
menyukai membaca buku pada ruang yang
tertutup. sebagian orang menyukai membaca dengan suasana yang tenang dan
menyatu dengan alam, seperti halnya diluar ruangan. Dengan demikian, perlu
dikembangkan adanya perpustakaan yang memiliki ruang baca indor dan outdor.
Perpustakaan yang memiliki konsep ruang baca dan taman baca ini, merupakan
terobosan untuk meningkatkan eksistensi perpustakaan dan meningkatkan minat
baca pelajar.
Perpustakaan ini dikonsepkan seperti halya berikut.
Perpustakaan akan terbagi menjadi dua bagian utama. Yakni ruangan baca dan
taman bacaan. Selanjutnya ruang baca akan dibagi menjadi tiga bagian yang
masing-masing difungsikan berbeda. Ruang pertama, akan difungsikan sebagai
penyedia pustaka dalam bentuk digital. Pada ruangan ini akan disediakan
alat-alat digital yang memudahkan dalam mengakses informasi. Seperti DVD
Projektor, computer dan sound system. Selain itu, ruangan ini difasilitasi
dengan wifi, sehingga memudahkan dalam mencari data melaui internet.
Ruangan kedua, merupakan pusat sumber pustaka
perpustakaan. Ruangan inilah yang menyediakan berbagai macam pustaka mulai dari
buku, novel, dan majalah. Pemilahan dan tatanan pustaka pada ruangan ini sebisa
mungkin diperhatikan. Hal tersebut untuk memudahkan dalam menemukan pustaka
yang dicari. Untuk membantu pengunjung perpustakaan, pengelola menyediakan
pustakawan yang professional dengan skiil dan kemampuan yang baik dalam
berbicara. Mengingat perpustakaan adalah pusat penyebar informasi, sehingga
memerlukan pustakawan dengan kemampuan penyampaian yang baik.
Selanjutnya, ruangan ketiga, merupakan ruangan yang
dikhususkan untuk area baca anak-anak. Disedikan berbagai macam buku yang
disukai anak-anak. Bukan hanya buku saja, disediakan pula media pembelajaran
yang cocok untuk anak-anak. Sehingga anak-anak tertarik untuk membaca buku
diperpustakaan ini.
Perpustaakan seperti yang dikonsepkan, akan memiliki
taman bacaan. Taman ini yang menjadi keunikan dari perpustakaan itu sendiri.
Taman ini dibuat sebagai solusi dari permasalahan ketidaknyamanan pengunjung
dalam membaca di ruangan yang tertutup. Taman bacaaan sendiri merupakan taman
kecil yang di desain semenarik mungkin untuk membuat pengunjung tertarik.
Pengunjung dapat membaca di taman ini sambil menikmati suasana taman yang asri
dan indah. Pada taman ini tersedia fasilitas seperti bangku taman, gazebo, dan
taman bermain untuk anak-anak. Adanya taman bermain ini, dimaksudkan untuk
mengatasi kejenuhan anak-anak dalam membaca di perpustakaan.
Dengan hal tersebut, penulis berharap para pelajar
senang dan tertarik dengan keberadaan perpustakaan dua ruang dan mampu
meningkatkan semangat minat pelajar dalam dunia literasi. Dalam ide gagasan
ini, penulis juga berharap perpustakaan ini akan benar-benar dikembangkan dan
menjadi perpustakaan sebagai sarana refreshing, sumber inspirasi, imajinasi
untuk berpikir, bekerja, dan berprestasi.
Kesimpulan
Untuk membangkitkan gerakan literasi dikalangan
pelajar diperlukan kemajuan usaha, salah satunya dengan adanya “Pengembangan
Perpustakaan Dua Ruang”. Pengembangan ini harus mendapat dukungan dari
pemerintah maupun dari masyarakat mengingat begitu besar dampak membaca bagi
kemajuan suatu bangsa.
Dengan adanya essay berjudul Pengembangan Perpustakaan
Dua Ruang ini, pelajar maupun masyarakat dapat berliterasi dengan nyaman sesuai
dengan tempat yang mereka sukai. Pelajar dapat dengan mudah mengakses informasi
dengan menggunakan pustaka digital, dan anak-anak merasa senang dapat belajar
sambil bermain di perpustakaan tersebut. Oleh karena itu, diharapakan
Pengembangan Perpustakaan Dua Ruang ini dapat membangkitkan jiwa-jiwa literasi
pada pelajar.
Daftar Pustaka
Buku
Pawit M.Yusuf.(1989),Bagaimana menngunakan Perpustakaan, suara
daerah, Majalah Pendidikan No.214.
Agus Suyoyo dan Joko Santoso,
(2001), Strategi dan Pemikiran
Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Sumber dari Internet
http://www.galamedianews.com/bandung-raya/208271/taman-perpustakaan-kabupaten-bandung-jadi-alternatif-tingkatkan-budaya-literasi.html Diakses pada tgl 26 februari 2019.
Makalah
Eviani,(2014),Perpustakaan Nyaman, Pengunjung Datang.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar