Hari sabtu tepat tanggal 12 Desember 2020 alias tanggal cantik 12-12-2020 adalah momentum sakral rangkaian kegiatan launching udeng ikat khas Tulungagung, penyerahan bantuan perlengkapan tenda FORKOM POKDARWIS Tulungagung dan penanaman simbolis pohon terlaksana dengan penuh semarak. Ratusan peserta terdiri dari Mahasiswa, pelajar, komunitas budaya dan masyarakat sekitar antusias mengikuti acara ini Telaga Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat kabupaten Tulungagung.
Menurut sejarah pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.
Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit pada masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan dia. Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
Prajnyaparamitapuri itulah nama candi makam yang dibangun
Arca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta Jnyanawidi
Telah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agama
Laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda
(Pupuh LXIX, Bait 1)
Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri Rajapatni
Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnya
Rencananya telah disetujui oleh sang menteri demung Boja
Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun
(Pupuh LXIX, Bait 2)
Makam rani: Kamal Padak, Segala, Simping
Sri Ranggapura serta candi Budi Kuncir
Bangunan baru Prajnyaparamitapuri
Di Bayalangu yang baru saja dibangun
(Pupuh LXXIV, Bait 1)
Untuk itu, beberapa rangkaian kegiatan yang dianggap mengundang keramaian kini ditiadakan untuk sementara. “Peringatan tahun ini, acara kita hanya Launching ikat kepala atau Udeng khas Tulungagung Bumi Agung Waskita jawi dan doa bersama saja,” ucap Karsi Nerro selaku Ketua Forkom Pokdarwis Tulungagung.
Meski begitu, hal ini tidak mengurangi substansi akan pentingnya nilai luhur yang ada. “Meski digelar secara sederhana, tetapi kegiatan meriah ini akan terus berlanjut dan mampu memberi sumbangsih karya seni Khas Tulungagung,” pungkasnya.
Dengan bangga dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke 815 telah diselenggarakan launching udeng Khas Tulungagung Bumi Agung Waskita Jawi memiliki ijin resmi dan terdaftar di HAKI ... untuk pemesanan hubungi kami☎️081354704412


Tidak ada komentar:
Posting Komentar