Yups Perubahan ini sudah dimulai dari persyaratan calon tenaga kerja di beberapa perusahaan terkemuka, seperti Google, yang tidak lagi mensyaratkan kualifikasi kesarjanaan, atau ijazah formal, tetapi kompetensi. Yang ditanyakan bukan lagi mana ijasah anda, atau lulusan perguruan tinggi mana, tapi apa kompetensi anda? Nah loh, tidak peduli anda alumni mana dan seberapa tinggi jenjang pendidikan sudah dilalui.
Sahabat, Dengan kemajuan teknologi informasi, modal mahasiswa sekarang adalah sejauh mana kemauan belajarnya, sejauh mana gairah untuk belajar, sejauh mana komitmen untuk mengembangkan dirinya sendiri, karena sumber pengetahuan dan keterampilan bisa didapat dari universitas internet melalui massive open online course (MOOC) dan sekali lagi, gratis.
Teknologi digital, selain memberi peluang, juga memberikan tantangannya sendiri, ke depannya justru bisa menjadi ancaman terhadap eksistensi Perguruan Tinggi formal. Konsumen (baca: mahasiswa) sekarang semakin banyak mendapatkan alternatif sumber pengetahuan. Kalau yang ditawarkan Perguruan Tinggi kurang kompetitif, tidak memberikan “value” yang diharapkan bahkan lebih dari perkiraan, jangan kaget kalau nanti calon mahasiswa lebih memilih belajar secara online yang lebih fleksibel, menyenangkan dan gratis.
Kawan, sama halnya dengan persaingan di dunia transportasi taksi. Saat ini bukan lagi persaingan antara perusahaan taksi, tapi perusahaan taksi dengan perusahaan jasa aplikasi transportasi. Kita melihat adanya pergeseran kecenderungan penggunaan transportasi umum ke transportasi yang berbasis aplikasi, seperti Grab dan Gojek, menyingkirkan peran perusahaan taksi tradisional pada umumnya..
Di sisi lain, bukan cerita rahasia lagi bahwa kehidupan dan proses belajar mengajar tatap muka di kelas-kelas berbagai kampus baik negeri maupun swasta bukanlah pengalaman yang menarik bagi banyak mahasiswa. Banyak kelas membosankan, apalagi jika dosen mengajar dengan pendekatan dan pola-pola lama, yang sudah dilakukan puluhan tahun ke belakang tanpa adanya perubahan (baca: monoton). Padahal mahasiswa kini bukanlah mahasiswa 10-50 tahun yang lalu, mahasiswa masa kini memerlukan perubahan dan adaptasi cara mengajar dan belajar.
Sudah sepatutnya menjadi refleksi bersama. Maka dari itu makna kelulusan kuliah, antara kebahagiaan sementara atau menciptakan pengangguran selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar